Bangkit dari Liga Amatir, Klub Legendaris Italia Ini Tinggal Selangkah Menuju Serie A

www.arenasuper.com, PARMA - Masih ingat dengan klub legendaris Liga Agen Bola SBOBET Serie-A Italia, Parma?

Klub yang sempat menghuni papan atas Serie A akhir 90an dan awal 2000 itu sempat terjerembab ke kasta amatir sepakbola Italia, tepatnya di level Serie D.

Penyebabnya, adalah kebangkrutan pada 2015 lalu.

Setelah dinyatakan bangkrut pada 20 Maret 2015, Parma dibentuk kembali dengan nama baru, S.S.D. Parma Calcio 1913, pada empat bulan kemudian.

Turunnya Parma ke level amatir amat disayangkan publik pecinta sepakbola dunia.

Jauh sebelum era dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo muncul, Parma adalah klub pujaan penggila bola, bersanding bersama klub macam Juventus, Inter Milan, AC Milan atau AS Roma.

Apalagi, mereka pernah diperkuat pemain-pemain handal seperti Gianluigi Buffon, Lilian Thuram, Juan Sebastian Veron, hingga Hernan Crespo.

Parma pernah memenangi tiga trofi Coppa Italia dan dua trofi Piala UEFA.

instagram.com/parmaindonesia

Namun, di pertengahan dekade 2000an, prestasi Parma terus menukik.

Puncaknya, saat mereka harus turun kasta terbawah dalam piramida sepakbola Italia.

Dikutip dari Four Four Two, Parma terus menapaki kebangkiran mereka.

Belum lama ini, mereka sukses mengalahkan Alessandria di partai final play-off Lega Pro Italia.

Kemenangan itu mengantar mereka promosi ke Serie B Italia.

Prestasi tersebut terbilang gemilang, sebab semenjak turun ke Serie D, mereka selalu berhasil promosi.

Pada Lega Pro musim ini, Parma sempat nyaris gagal promosi setelah hanya tempat posisi kedua di klasemen wilayah A.

Mereka tertinggal 12 poin dari Venezia yang diasuh Filippo Inzaghi, sekaligus pemuncak klasemen.

Situasi tersebut memaksa Parma harus melalui serangkaian babak play-off untuk bisa promosi.

Sampai akhirnya mereka mampu mencapai final dan promosi, mengandaskan Alessandria 2-0 lewat Gol Agen Bola Manuel Scavone dan Manuel Nicciolini.

Otomatis, mereka selangkah lagi kembali ke Serie A.

Jika prestasi tersebut mampu mereka pertahankan, maka Parma akan kembali ke habitat aslinya, bersaing bersama klub-klub mapan. (*)